Sabtu, 04 September 2010

Mata Uang Virtual

Salah satu pekerjaan terberat dan besar yang harus saya benahi di negeri Assalam adalah pembangunan ekonomi masyarakat.

Saat ini ekonomi bangsa Assalam sungguh dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, meski memiliki sumber daya alam dan manusia yang lebih dari cukup tapi angka pengangguran, kemiskinan sulit sekali untuk diturunkan.
Kesejahteraan hanya dimiliki oleh segelintir elit dipusaran kerabat para konglomerat.

Akibatnya rakyat kecil hidup dalam kondisi serba kekurangan, kriminalitas, prostitusi, kebodohan, wabah penyakit dan hukum rimba menjadi tontonan sehari-hari.

Ada banyak cerita sedih bagaimana rakyat kecil tidak bisa berobat kerumah sakit karena tidak memiliki biaya, yang lainnya tidak bisa makan meski hanya sekali sehari.

Walaupun sudah dicoba dibantu dengan penyaluran dana sosial, pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis untuk rakyat miskin, tapi tetap saja hasilnya tidak dapat terlihat secara signifikan.

Ada saja dana bantuan sosial yang tidak sampai ke tangan yang berhak karena disunat oknum aparat, atau pelayanan kesehatan yang diperjual belikan , bahkan masih ada saja pungli di sekolah-sekolah sehingga apa yang telah diusahakan sepertinya masih jauh panggang dari api.

Kemudian saya bertekad untuk bisa mencari solusi atas permasalahan ini semua.

Ba'da shalat Jum'at , saya panggil ke istana untuk meeting secara khusus, para menteri ekonomi, keuangan, pedagangan , menteri telekomunikasi dan menteri rekayasa teknologi.

Saudara-saudara menteri, saya ingin secepatnya permasalahan pembangunan ekonomi dapat diselesaikan.

Oleh karena itu saya ingin membuat kebijakan yang mungkin dinilai agak aneh atau diluar keladziman.

Saya sudah memahami kondisi terpuruknya ekonomi bangsa kita dan alhamdulillah saya sekarang sudah punya solusinya yang tepat dan akurat.

Para menteri nampak serius dan tegang menunggu kata-kata saya selanjutnya.

Kalau boleh kami tahu solusi apakah yang telah bapak presiden siapkan? tanya menteri keuangan

Mata Uang dan Transaksi Virtual , jawab saya singkat.

Para menteri saling berpandangan mendengar jawaban saya tersebut.

Bisakah kami mendapatkan penjelasanya mengapa bapak Presiden akan mengunakan mata uang dan transaksi virtual? tanya menteri perdagangan.

Karena hanya dengan uang dan transaksi virtual, semua transaksi akan tercatat, semua kekayaan akan mudah dihitung dan yang sudah pasti biaya pengeloaan uang fisik akan turun drastis mulai dari biaya sosialisasi, pencetakan, pendistribusian, penarikan sampai penghancurannya bila sudah kadaluarsa disamping itu tingkat resiko kriminalitas karena memiliki uang akan menurun, tidak akan ada lagi orang yang dirampok saat membawa pulang uangnya. Jawab saya

Untuk itu saya meminta kepada menteri keuangan, perdagangan , telekomunikasi dan rekayasa teknologi untuk menyiapkan segala sesuatunya mulai dari sosialisasi , peraturannya ataupun perangkat keras maupun lunaknya bagi tersedianya mata uang dan transaksi virtual ini.

Jikalau semuanya berjalan sesuai rencana, Insya Allah kita akan segera memiliki ekonomi yang kuat dan terkendali karena kita akan memiliki data yang kuat terkait transaksi ekonomi , jumlah uang yang beredar, konsumsi barang dan persediannya, serta data-data distribusinya.

Yang dahulunya untuk mendapatkan data-data ini membutuhkan biaya, waktu dan sumber daya manusia yang banyak serta dikerjakan secara manual maka, insya Allah nantinya data-data ini akan tersedia secara uptodate setiap saat dan akurat.

Hal ini akan memudahkan kita untuk mengukur kemampuan ekonomi serta merancang pertumbuhan ekonomi kita.

Jumlah orang miskin dan penganguran akan mudah dihitung, distribusi dana sosial akan mudah dan tepat sasaran karena langsung ke rekening rakyat yang akan dibantu oleh negara.

Saya berharap menteri keuangan segera membuat aturan tentang mata uang virtual ini, adapun menteri perdagangan membuat peraturan tentang transaksi virtual, sedangkan menteri telekomunikasi dan rekayasa teknologi segera menyiapkan segala perangkat yang dibutuhkan.

Adapun alat yang akan digunakan oleh masyarakat untuk mengunakan uang dan transaksi virtual adalah HC2, untuk itu perangkat lunaknya nantinya bisa di install ke dalam HC2 semua warga negara.

Bapak Presiden , bolehkah saya mengajukan satu pertanyaan lagi ? tanya menteri perdagangan dengan penuh semangat

Silahkan. jawab saya

Apakah upaya yang akan kita lakukan ini benar-benar akan berhasil bapak Presiden, mengingat kedua hal ini adalah sesuatu yang baru dan setahu saya belum ada negara manapun di dunia yang telah mencobanya? tanya menteri perdagangan masih penasaran


Insya Allah berhasil, jawab saya mantap sambil melempar senyuman kepadanya.


Tidakkah hanya negara kita yang pertama kalinya menggunakan Hackom sebagai alat komunikasi anggota kabinetnya, bukankah hanya negeri Assalam yang memanfaatkan HC2 untuk alat komunikasi antar warga negaranya dan bukan hanya itu HC2 juga telah menjadi alat untuk mendata penduduk sekaligus menaggantikan kartu identitas penduduk dan kertas administrative lainnya.

Bukankah kedua hal yang baru tadi perlahan tapi pasti telah membuat pengelolaan negara ini menjadi lebih mudah dan akurat? selidik saya

Para menteri yang hadir hanya mampu mengangguk-anggukan kepalanya mendengar penjelasan saya tadi, namun saya yakin mereka masih penasaran untuk tahu lebih jauh lagi.

Sebenarnya kalau kita mau sedikit lebih teliti dan mengambil ibroh dari pemanfaatan kartu ATM maupun Kartu Kredit untuk transaksi jual-beli , maka pastilah kita bisa sedikit membayangkan bagaimana mata uang dan transaksi virtual akan terjadi. Jelas saya

Kembali para menteri saling berpandangan, namun sekarang mereka saling melempar senyuman seolah telah memahami ide saya.

Iya..ya... betul juga . kata menteri menteri perdagangan kepada menteri keuangan.
betul..betul.. timpal menteri telekomunikasi dan menteri rekayasa teknologi.

Bukankah alat tukar maupun metode transaksi sudah ber-evolusi beberapa kali, mulai dari hal yang sederhana barter, mengunakan logam mulia , mata uang , surat berharga sampai kartu kredit ataupun uang elektrik ?. tanya saya penuh selidik kepada mereka

Benar bapak Presiden, mohon maaf bila kami baru menyadarinya sekarang, bahwa sebenarnya kitalah yang memilih alat tukar ataupun metode transaksi untuk kepentingan bangsa kita. Jelas menteri perdagangan mewakili yang lain.

Alhamdulillah , kalau memang saudara semua telah menyadarinya.Ucap saya penuh semangat

Insya Allah, sore ini kami akan segera membuat task-force di masing-masing ke menterian kami. Sambut menteri perdagangan penuh semangat

Oh iya, agar saudara semua tidak perlu menjelaskan ulang kepada semua tim member task-force yang akan dibuat, anda tinggal memforward saja hasil rekaman meeting kita ini, saya tadi telah merekamnya ke dalam Hackom dan sudah saya forward ke hackom anda sekarang.

Hanya butuh satu detik, data rekaman yang saya kirim sudah mereka terima di hackomnya masing-masing.

Baiklah bapak Presiden, anggota task-force sudah saya forwardkan hasil meeting ini, kami mohon pamit, untuk kembali ke pos masing-masing. kata menteri perdagangan berpamitan

Setelah bersalaman saya pun mengantarkan mereka keluar dari ruang meeting Istana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar