Minggu, 19 September 2010

Buku Sekolah Digital

Setelah menempuh perjalanan udara selama satu jam dan perjalanan darat 1/2 jam akhirnya saya sampai juga disebuah Sekolah Terpadu percontohan yang dibangun oleh pemerintah provinsi Lukuma dengan pengawasan pemerintah pusat.

Sebagai seorang presiden saya menyadari betul sumber daya manusia adalah fondasi utama bagi pembangunan negeri Assalam, karena hanya dengan SDM yang baik dan cukuplah pembangunan disegala sektor akan mudah dilakukan.

Sejak saya menjabat sebagai presiden, saya sudah mencanangkan gerakan membentuk SDM ber-IT, yaitu Sumber Daya Manusia yang berIlmu dan berTaqwa.

Gerakan ini saya buat dengan dasar pertimbangan yang sangat sederhana, dimana negara yang tidak memiliki sumber daya alam yang memadai namun memiliki SDM yang baik ,bisa lebih maju dari pada negara yang kaya sumber daya alam namun SDM nya buruk.

Negara yang penduduknya memiliki prilaku sebagai orang-orang yang bertaqwa seperti menegakkan keadilan dan kebenaran jauh lebih mudah dan tangguh menghadapi semua tantangan serta keluar menjadi pemenang dibandingkan negara yang penduduknya berprilaku jahat dan buruk akan lebih sangat sulit keluar dari kesulitannya dan tidak ada yang mau menolong.

Logika sederhananya orang yang baik jika mengalami kesulitan tentunya akan ada banyak sahabat yang mau membantu menolomgnya, sedangkan orang jahat bila mengalami kesulitan tidak akan ada yang mau membantu, bahkan sebaliknya hanya akan mentertawainya.

Dasar pertimbangan inilah membuat negeri Assalam harus memiliki SDM IT yang banyak jumlahnya agar kedepan negeri ini akan menjadi negara maju yang mensejahterakan penduduknya.

Oleh karena itu saya meminta Menteri Pendidikan Terpadu membuat sekolah-sekolah terpadu di setiap provinsi yang memuat kurikulum Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Agama agar semua murid yang dididik memiliki pemahaman yang utuh dalam semua aspek kehidupan.
Waktu menunjukan pukul 06.00, ketika saya berbicang dengan pak Idris kepala sekolah terpadu ini. Beliau berbicara panjang lebar tentang kondisi sekolahnya dan program-program yang sedang dan yang akan dilakukan.

Pak Presiden, Alhamdulillah jumlah murid kami ada 1.500 anak didik, terdiri dari 500 tingkat sekolah dasar, 500 tingkat sekolah menengah dan 500 tingkat sekolah atas. Mereka semua berada dalam satu kompleks sekolah terpadu yang memiliki gedung belajar 5 tingkat, perpustakaan, laboratorium dalam ruang dan lapangan, tempat ibadah , gedung olah raga, juga hutan lindung.

Kesemua sarana pendidikan ini bisa digunakan secara bergantian sehingga menghemat biaya operasional dan pembuatannya, contohnya laboratorium bisa digunakan oleh murid tingkat dasar, menengah dan juga atas.

Hal ini dimungkinkan karena semua sistem yang dibangun sudah terkomputerisasi , data murid dan guru, absensi, jadwal mata pelajaran, jadwal lab , kegiatan belajar-mengajar, bahkan hasil-hasil percobaan laboratorium disimpan dalam bentuk digital. Kalau semua murid dan guru tidak memiliki HC2 mungkin hal ini akan mustahil, tapi dengan pemanfaatan HC2 semua aktifitas sekolah jadi lebih mudah dan tercatat rapi.

Oh iya pak Presiden bantuan BSDigi atau Buku Sekolah Digital yang dipinjamankan kepada semua murid juga menambah gairah belajar dan meningkatkan produktifitas proses belajar mengajar.

Sekarang tugas-tugas dikumpulkan oleh murid tidak dalam lembaran-lembaran kertas tapi dikerjakan secara online , sehingga menghemat waktu bagi murid dan guru dalam proses penilaian dan administratif.

Guru kini tidak lagi disibukkan oleh kegiatan administratif yang menyita waktu dan monoton, hasilnya kini mereka lebih fokus pada membuat materi pengajaran yang kreatif dan dinamis.

Dengan adanya BSDigi murid seperti memiliki Laptop pribadi yang bisa digunakan untuk belajar dimanapun dan kapan pun. Akses perpustakaan digital sekolah maupun bahan-bahan pelajaran dapat langsung mereka lakukan disekolah maupun dirumah karena BSDigi memiliki alat koneksi wireless dan terhubung dengan JPNO atau jaringan pendidikan nasional online.

Jam sekolah yang dulunya terasa membosankan bagi murid dan guru, sekarang seolah-olah mereka kekurangan waktu tak jarang para guru terlihat asyik membuat materi pelajaran sampai larut malam. Kata kepala sekolah bersemangat.

Sementara itu saya lihat para murid yang sedang berbaris di depan kelas masing-masing sambil menenteng BSDiginya berdo'a dan masuk ke kelasnya masing-masing. Sebagian murid yang berseragam kepanduan tidak masuk kedalam kelas tapi berbaris rapi menuju hutan lindung. Sedangkan yang berseragam kaos dan celana training menuju gedung olah raga, ada pula yang menuju ruang laboratorium.

Saya minta diantarkan ke lokasi kebun laboratorium tanaman, dipintu masuk saya lihat para murid berbaris rapi masuk satu persatu, sementara mesin absensi berbunyi setiap seorang murid masuk, sementara HC2 yang berbentuk jam tangan di tangan kanannya juga melakukan sinkronisasi data kehadiran, di area dalam kebun saya lihat seorang guru menerangkan nama-nama tanaman kepada murid-murid didepannya.

Ada juga murid yang mencatat di BSdiginya menggunakan pena stylusnya, sebagian asik memotret tanaman, ada juga yang melakukan pengambilan gambar video sebagai bukti aktifitas mereka di lab tersebut.

Menurut kepala sekolah semua kehadiran murid disetiap kegiatan sekolah tercatat dengan baik karena HC2 berbentuk jam tangan yang dikenakan oleh para murid akan selalu tersinkronisasi dengan SiMaSDigi atau Sistem Manajemen Sekolah Digital.

Hari itu setengah harian saya mengamati kegiatan para murid yang begitu antusias belajar didalam maupun diluar kelas. Sungguh suatu fenomena berlajar yang membanggakan.

10 menit menjelang adzan Dzuhur, HC2 para murid berbunyi dan terdapat pesan "waktu shalat segera tiba harap segera menuju masjid sekolah untuk shalat" , tak berapa lama para guru dan murid meninggalkan kegiatannya dan bergegas menuju masjid sekolah,untuk meraih kemenangan.

seperti arti seruan adzan untuk shalat.

Hayyal alal shalah hayya alal falah....
Mari kita shalat, mari meraih kemenangan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar